Friday, July 15, 2011

[Random-Bacaan Sampingan]



Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...

Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...

Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..

Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..

Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..

Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....

Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...

Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...

Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??

Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...

Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

Biarkan 'Cinta Dalam Diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...

Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah"
(QS. Adz Dzariyat:49)

" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An Nuur: 32)

" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. " (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah... berdo'alah... berpuasalah...

" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya " (Hadist) "

" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. " (QS. Al Israa' :32)

Cukup cintai ia dalam diam...
bukan karena membenci hadirnya..
tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia...
tapi meraih syurga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .
tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan...

karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...

Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?

"...boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) "

" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (syurga)" (QS.An Nuur:26) "

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...

karena tiada yang tahu rencana Tuhan...

Mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan...
Serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya...

" Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. "
(Umar bin Khattab ra.)

copy & paste dari sini

Thursday, July 7, 2011

Perfileman - Refleksi Budaya?


“KL Gangster,terbaik!..”

Filem terbaru dari Malaysia.Cepat sahaja khabar filem terbaru Malaysia sampai di bumi Mesir..

Teknologi & promosi, segalanya cepat dan mudah tersebarnya maklumat.

Bagi saya,cuma ambil endah tak endah mendengar komen-komen yang diberikan tentang filem ini.

Kurang berminat.

Bermulalah dari filem KL Menjerit , KL Drift dan seumpamanya.Hampir semua dinamakan sempena “Kuala Lumpur – KL” sebagai promosi perfileman aksi-aksi anak-anak muda Malaysia.

Dan hampir semua itu,saya kurang minat untuk ketahui perkembangannya mendengarkan tajuknya. Apatah lagi untuk menontonnya.

Hinggalah hari ini,saya datang melawat rumah seorang sahabat untuk selesaikan urusan tertentu.

Kebetulan seorang daripada mereka sedang duduk menghadap komputer.

Layan movie.. – KL Gangster

Pada awalnya, sekadar ingin selesaikan urusan dan kemudiannya angkat kaki.Namun,sengaja menjenguk filem tersebut –[sedang dalam pertengahan cerita ketika saya menjenguk filem tersebut].

Sahabat saya menceritakan jalan ceritanya.Saya sekadar mengangguk cuba memahami jalan ceritanya.

Saya menonton sekadar melihatkan aksi dan subtitle-nya memandangkan sahabat saya menggunakan headphone untuk menonton filem tersebut.

Macam-macam aksi keluar. Tumbuk sana,tendang sini,baling sana,ketuk sini. Makin kurang minat saya untuk terus menontonnya.

Hinggalah perkara ini terlintas di pemikiran saya :

“Inikah yang dikatakan budaya kita?


Refleksi Budaya

Adegan KL Gangster


Apa yang diketengahkan di dalam dunia perfileman adalah apa yang direfleksikan dalam budaya sesebuah negara ataupun bangsa.

Melihatkan filem tersebut,hati saya kecewa melihatkan apa yang diketengahkan melalui perfileman negara adalah satu perkara yang mampu mengguris kecantikan budaya timur kita.

Manakan tidaknya dengan pelbagai aksi dan gaya yang bagi saya tidak sesuai untuk ditayangkan dan dipromosikan sebagai salah satu produk keluaran perfileman negara.

Terkedu melihatkan perspektif pemikiran budaya ketimuran kita dibentangi dengan aksi anak-anak muda kita di alam perfileman.

Malulah,kalau ia dinilai oleh masyarakat dunia bahawa inilah “metamorphosis” budaya masyarakat kita.

Seolah-olah kita sudah hampir sama dengan mereka (barat) cara hidupnya. Perfileman negara diterapkan dengan aksi-aksi yang pernah mereka perkenalkan.Anak-anak muda pula dihidangkan dengan kehebatan aksi-aksi pemuda-pemuda yang gah dalam dunianya.

Pukul-memukul,bunuh-membunuh, rempit tidak tentu hala.Seolah-olah salah laku jenayah ditayangkan secara besar-besaran di kaca mata anak-anak remaja.

Sehinggalah sahabat saya komen :

Mengetengahkan filem camni,perkara perbualan tentang arak (dan seumpama) seolah-olah jadi cam biasa untuk remaja kat KL

Ya,memang besar kesannya pada jati diri remaja.Berapa banyaknya kajian menunjukkan betapa besarnya peranan media dalam komuniti? Medium yang banyak membentuk pemikiran anak-anak muda masa kini.

Saya masih ingat dahulunya,keluar di muka akhbar, seorang abang dengan tidak sengaja membuat aksi ‘wrestling’ ke atas adiknya yang masih bayi hingga menyebabkan adiknya maut dengan aksi tersebut.

Inilah hasilnya gara-gara aksi keterlaluan yang sedikit sebanyak mempengaruhi pemikiran anak-anak bangsa.

Seolah-olah nampak ‘hebat’ apabila dilaksanakan aksi tersebut.Apatah lagi untuk digayakan aksi salah laku jenayah yang lain.

Jiwa anak muda yang mudah memberontak akan mudah menuruti apa yang diketengahkan dalam industri perfileman.Mereka jadikan ia idola sebagai refleksi pemberontakan mereka terhadap kehidupan mereka.


Pengaruh

Dahulunya,kita sibuk melabelkan perfileman barat banyak mempengaruhi pemikiran anak-anak kita.Banyak negativiti yang timbul daripada berleluasanya penularan promosi perfileman barat khususnya daripada Hollywood.

Negatitviti yang banyak merosakkan pemikiran anak-anak muda.Bermula dengan adegan seks bebas,pergaulan yang tidak terkawal,mafia dan seumpamanya.

Sudah lupakah kita dari mana adaptasi “isu anak luar nikah” yang berleluasa di negara kita ini datang dari mana?

Nah,inilah dia salah satu faktornya, penangan kehebatan industri perfileman barat,adegan-adegan inilah yang diadaptasi oleh anak-anak muda kita.Perfileman barat yang tidak pernah meletakkan batas untuk apa yang ingin ditayangkannya.

Kini,kita pula mengadaptasikan cara perfileman mereka ke dalam industri perfileman negara.Kita sendiri yang menjadi agen sebagai perosak pemikiran anak-anak muda kita.

Kita sendiri yang menjajah dan meracuni sahsiah dan pembentukan jati diri anak-anak remaja kita.

Malu melihatkan ‘aksi-aksi panas’ di dalam perfileman negara ditayangkan secara berleluasa bak kata sebagai “preview” bagi menghangatkan lagi hasil promosi filem mereka.

Sensitiviti kita semakin berkurangan.

Lagi hebat aksinya,lagi gasak untuk kita tontoninya. Lagi hebat untuk kita pujinya.Lagi banyak sokongannya.Manakan tidaknya industri perfileman negara yang ala-ala Hollywood,tumbuh bak cendawan lepas hujan mempertaruhkan ‘adegan-adegan’nya.

Sensitiviti kita akan perkara ini amatlah kurang.Kita menakrifkan apa yang ditayangkan dalam industri perfileman sebagai hiburan.

Tidak kita sedar bagaimana sedikit demi sedikit ia mencungkil jati diri anak-anak muda. Kita bentuk mereka dengan fantasi perfileman dan kemudiaannya diadaptasi sebagai realiti dalam kehidupan oleh remaja.

Maka,hilanglah sedikit demi sedikit generasi pelapis pimpinan negara.Keuntungan & populariti perfileman menjadi timbang-tara.

“keuntungan dijulang,jiwa anak bangsa terbuang”


Hias kembali

Sungguhpun,saya bukanlah orang yang layak bersuara lebih daripada mereka yang terlibat dalam industri perfileman.

Sekecil-kecil pendapat yang mampu saya keutarakan.

Namun,apa yang dikeutarakan di dalam penulisan ini adalah untuk menyuarakan betapa pentingnya peranan yang dimainkan di dalam industri perfileman.

Setiap apa yang ditayangkan ini sebagai bukti bagaimana kita akan membentuk generasi-generasi remaja masa kini.

Kagum dengan perubahan yang cuba dilakukan dengan industri perfileman Indonesia dimana keluaran-keluaran filem mereka cuba menerapkan pembawakan Islamiyyah sebagai tontonan masyarakat mereka.

Mungkin,sudah tiba untuk adanya sensitiviti di kalangan produser-produser dan pengarah filem untuk meneliti kembali pembawakan filem-filem mereka.

Belum lagi mengambil kira isu pembawakan artis-artis perfileman negara,isu batas pergaulan dalam perfileman dan seumpamanya.Memang akan menjadi panjang perbincangannya.

Sungguh,perkara ini sewajarnya perlu dipandang oleh pimpinan negara.Perlu ada ketulusan dalam penapisan filem-filem keluaran negara.

Pembawakan-pembawakan industri perfileman dicorakkan kembali,dihiaskan kembali untuk mengembalikan budaya ketimuran negara.Perlunya promosi pembawakan sifat-sifat moral,akhlak dan sahsiah dalam industri perfileman negara.

Usah mengejar keuntungan semata, populariti di mata dunia dan pengiktirafan kemajuan industri perfileman negara hinggakan anak-anak bangsa dihujung nyawanya.

Orang mungkin berkata saya tidak memahami apa ertinya seni dalam perfileman.

Ya,saya tidak pernah memahaminya. Namun,satu perkara yang saya fahami bahawa syariat Islam ada batas dan garis panduannya.

‘Bersih’kan kembali jiwa anak-anak muda negara kita.. =)


“Daripada Abu Sa’eed radhiyallaahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi sallallaahu ‘alayhi wa sallam telah bersabda: Pasti benar kamu nanti akan mengikut tatacara orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehinggakan tatkala mereka itu masuk ke lubang biawak dhabb sekali pun, pasti kamu akan mengikut mereka”. Kami bertanya, “Ya Rasulullah, apakah (umat terdahulu) yang engkau maksudkan itu adalah Yahudi dan Nasrani? Baginda menjawab, “kalau bukan mereka, siapa lagi?”

[Hadith riwayat Bukhari dan Muslim]


Friday, July 1, 2011

Biarlah susah


[catatan : 29 Jun 2011]

Saya lihat sekeliling sepanjang perjalanan di dalam tram..

Hati saya pilu melihatkan anak-anak miskin, compang-camping pakaiannya, rupa paras yang tidak seolah-olah tidak terurus, menyelusuri kesibukan jalan di Syaban Muslimin..

Mereka menjual tisu dan ada juga kelihatan kain di tangannya..menawarkan khidmat untuk mengelap kotoran-kotoran di kereta, mengharapkan sedikit upah dihulurkan dari pemandu-pemandu yang berhenti menunggu isyarat jalan.

Ya..mereka hidup dalam keadaan susah.. Mengharapkan sisa-sisa belas kasihan daripada masyarakat sekelilingnya..

Satu muhasabah buat diri ini..


Tahun ini memang banyak menduga..Pelajaran, peperiksaan, amanah & tanggungjawab..Tidak hairan hati yang lemah ini kadang-kala mengeluh jua

“Biarlah susah,kebahagiaan sedia menanti..”

Allah..teringat kembali,jawapan yang menjadi kekuatan hati selama ini..


Biarlah susah

Hanyalah satu perkongsian akan hakikat kesusahan yang dihadapi dalam hidup kita ini..Moga bermanfaat.


“Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya….”

[al-Baqarah :286]

Memang kebenaran yang tertulis di kitab suci Al-Quran Karim..Allah s.w.t Maha Mengetahui kemampuan hamba-hambaNya..

Setiap apa kesusahan yang terutus adalah apa yang dimampu dilalui oleh hambaNya..Kesusahan inilah yang membantu hambaNya untuk terus-menerus bergantung padaNya..

Kesusahan inilah yang membina jiwa-jiwa muslim sebagai satu sumber kekuatan..Didikan & pentarbiyyahan..

Kalau tidak,kita tidak akan dengar pepatah menyatakan :

“Kemanisan semanis madu, memerlukan cabaran sepahit hempedu”

“Sesiapa yang tidak pernah merasai kepahitan, tidak akan mengenal kemanisan


Begitulah hidup kita sebagai mahasiswa Perubatan..

Dihimpit dengan jadual yang padat, jadual peperiksaan yang kerap dan kesukaran untuk menjawab soalan peperiksaan.

Tekanan..

Kadang-kalanya meletihkan..

Saya masih ingat kepulangan saya ke Malaysia..sempat saya lawat adik-adik di sekolah lama saya..Bila bertanyakan siapa hendak mengambil jurusan Perubatan..

Diam..sunyi..

Tiada siapa yang mengangkat tangan, sedangkan saya sedang bertanya kepada pelajar jurusan Sains Tulen..

Tiada siapa yang berminat..dan bilamana ditanyakan mengapa,jawapannya cumalah satu..

“Susah sangat..”


Kenangkan mereka

Berkata tentang kesusahan,hati saya terkenang melihatkan saudara-saudara kita di Palestin..Mereka lebih berhak diletakkan erti kesusahan yang benar-benar menguji.

Apakah tidak..

Pernahkah kita merasa senjata terhulur betul-betul di hadapan muka kita?
Pernahkah kita merasa perit kepedihan & kepanasan letupan bom fosforus berdekatan dengan kulit kita?
Pernahkah kita merasa sebutir peluru menembusi fizikal kita?


Serangan bom fosforus oleh Israel


Pilu dan pedih melihatkan saudara kita merasakan semua ini..terlalu ringan untuk ditimbangkan-tarakan dengan kesusahan yang perlu kita hadapi..

Dan kini,mereka terus-menerus dikejami oleh Zionis laknatullah..namun,masih teguh mereka berdiri.

Hatta yang lahir daripada mulut anak-anak Palestin bertanyakan apa cita-cita mereka,bukanlah untuk menjadi seorang doktor, jurutera, sainstis dan seumpamanya..

“Hanya untuk syahid..”

Allah..

Semulia-mulia ganjaran yang bakal mereka terima atas cita-cita mereka..

Kalaulah bertanyakan pada kita, apakah sanggup ditembusi fizikal kita ini dengan peluru-peluru & bom-bom Zionis laknatullah alaih sebagai cita-cita kita?..belum tentu kita akan bagi jawapan seperti mereka.

Dari mana kekuatan ini hadir dikala kesusahan & kesempitan menimpa mereka?

Didikan kesusahan inilah yang mendidik mereka..ibu bapa ditembak di hadapan mata mereka,dihimpit kebuluran, sekatan bantuan,kem pelarian dicerobohi..

Kesemuanya meletakkan mereka semakin bergantung kepada Allah s.w.t..Membina keyakinan mereka, membina kekuatan mereka sebagai jundullah…

Yakin bahawa Allah bersama mereka..

Kemudiannnya, yang tinggal hanyalah ganjaran untuk syahid demi menembus kesusahan mereka di dunia..

Saya kagum dengan mereka..Semoga balasan syurga mengiringi perjuangan mereka..


Sahabat,

Kita nilai kembali apakah akan ada samanya kesusahan kita dengan mereka?

Mereka di sana berjuang mengangkat senjata, kita di sini hanyalah dengan sebatang pen & pensil sebagai senjata perjuangan kita sebagai seorang mahasiswa Perubatan.

Kita hanya tertekan tikamana peperiksaan menjelma,pelbagai perlu dibaca..
Kita hanya tertekan melihatkan kepadatan jadual harian kita..
Kita hanya tertekan merasakan betapa payahnya ilmu perubatan ini buat kita
..

Terlalu berbeza tekanannya dengan mereka..


Keletihan..kepenatan..kegagalan..putus asa..kecewa..

Kesemuanya datang membebani kita, kerana inilah hakikat kepayahan untuk kita berada di dalam bidang ini..

Mungkin ada yang memilih untuk lari dari kesusahan, dipilih jalan kesenangan.
Pilih untuk ponteng kuliah, melarikan diri daripada kepadatan masa & waktu kita..

Mungkin ada yang memilih untuk berputus asa dari kesusahan..mengaggap ia takdir ketentuan Tuhan.
Putus asa dengan kelemahan diri,membiarkan ia tidak dibaiki.

Mungkin ada yang memlilih untuk berehat dari kesusahan ini..mendahulukan kesenangan,kemudiannya terlalu berat untuk menyambung kembali perjuangan..


Mungkin juga pernah mendengar perbualan ini :
“Ala,kita tengok movie dulu, esok baru kita study..ada banyak masa lagi untuk study”

Esoknya :
“Ada lagi dua hari…sempat lagi..boleh layan movie lagi..takyah nak tension2 exam..”

Sehari sebelum peperiksaan :
“Arrgghhh..tensionnya..banyak pulak kena baca!”

Bertangguh dahulu dengan kesenangan ini banyak meletakkan kita dalam dilemma untuk berdepan dengan kesusahan kehidupan.

Bagaimana mahu dipinta hikmah dalam kesusahan jikalau kita ingin dimanjakan dengan kesenangan?


Sahabat,

Lihat kembali pada perjuangan baginda Rasullah s.a.w dan para sahabat, perjuangan untuk mengembangkan syiar Islam dilalui dengan pahit jerih perjuangan.

Baginda Rasullah s.a.w dilontar dengan batu hinggakan betis baginda berdarah ketika menziarahi Thaif. Dilontar dengan najis malahan dirancang pembunuhan untuk membunuh baginda s.a.w oleh musyrikin Mekah..

Segalanya dilalui dengan pahit kepayahan dalam menjalankan dakwah baginda s.a.w terhadap umatnya..Namun,baginda tetap selimuti dengan cahaya kesabaran,kelembutan & sifat penyayang baginda terhadap umatnya..

[Segala selawat dan salam pada junjungan besar baginda Nabi Muhammad s.a.w]..

Para sahabat pula syahid menegakkan Islam tercinta..Darah mereka mengalir demi mempertahankan kesucian agama Allah..

Atas nama syaria’t Islam para syuhada’ sanggup berdepan lontaran-lontaran tombak,panahan anak panah & penindasan beterusan oleh kaum kuffar..

Tidak pernah terlintas untuk lari dari perjuangan Islam..kerana mengerti bahawa kesabaran dalam kepayahan semua ini akan dinantikan ganjaran syurga di hadapannya..

Dan kerana pahit jerih perjuangan mereka inilah,kita menikmati nikmat Islam pada hari ini..


Syeikh Dr.Yusuf al-Qardhawi menulis di dalam kitabnya “Al-Imaanu wal-hayaah”
[Terjemahan Dewan Pustaka Fajar : “Iman & Kehidupan”]

Beliau mengambil contoh Urwah Bin Zubair(seorang ahli fiqh besar) dalam mengisahkan tentang kesulitan dalam kehidupan :

Menurut riwayat,Urwah bin Zubair ditakdirkan sebelah kakinya berpenyakit, menyebabkan para doktor berpendapat supaya dipotong kakinya untuk tidak menular ke bahagian yang lain.

Maka,doktor menyuruh beliau minum suatu minuman yang akan memberi kesan kepada akalnya bagi menghilangkan rasa sakit beliau ketika proses pemotongan.

Akan tetapi,Urwah menjawab :

“Aku tidak mengira, bahawa seseorang yang beriman kepada Allah akan meminum sesuatu yang menghilangkan kewarasannya, sehinga dia tidak mengenal dan ingat lagi akan Tuhannya. Biarlah kakiku ini kamu potong

Lalu dipotong lututnya. Beliau diam sahaja, tidak berkata apa-apa dan tidak mengeluh atau merintih walau sedikit.

Selanjutnya,ditakdirkan lagi kepada diri Urwah untuk diuji keimanannya,di malam hari kakinya dipotong itu,terjatuh pula putera kesayangannya dari tingkat atas rumah lalu meninggal dunia.

Maka,kawan-kawannya datang menyampaikan takziah kepada beliau.

Beliau mengucapkan :

“Ya Allah!Pujian untuk Engkau..Anakku tujuh orang,lalu Engkau ambil satu dan tinggal enam orang.
Kaki dan tanganku ada empat,Engkau ambil satu dan tinggal tiga.

Kalau Engkau yang mengambil,maka Engkau juga yang memberikan.
Kalau Engkau yang memberikan cubaan,sesungguhnya Engkau juga yang menyelamatkan

Demikianlah bimbingan iman meneguhkan hati,di kala mengalami kesusahan & penderitaan.


Terus Kuat

“Sesungguhnya manusia itu Kami ciptakan hidup dalam susah payah”
[al-Balad :4]

Hidup tidak pernah sentiasa mudah..1001 kepahitan perlu kita hadapi hanya untuk satu kemanisan.

Begitulah prosesnya dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa Perubatan.

Segala tekanan, usaha menampakkan kegagalan, kejatuhan, kecewa & sedih.

Segalanya mengajar kita untuk terus-menerus bergantung padaNya, menyedari hakikat bertapa lemahnya kita sebagai seorang hamba.

Kerana kebergantungan inilah kita semakin mengenaliNya..mengukuhkan iman & keyakinan di hati..
Hingga tiada apa yang dipinta dari setiap kesusahan ini hanyalah untuk keredhaanNya..

Mencari kebahagiaan yang sedia menanti..


Ayuh,bangkit!..

Keluar dari keresahan dan kekecewaan diri..
Keluar dari kemalasan dan kesombongan diri..

Terus menerus kuat dan melatih diri..
Semoga redha Ilahi menemani diri..


wallahua'alam..